Jumat, 27 Desember 2024, Pesta S. Yohanes, Rasul dan penulis Injil

Bacaan I 1Yoh. 1:1-4;
Antarbacaan Mzm. 97:1-2,5-6,11-12;
Bacaan Injil Yoh. 20:2-8.

Injil Yohanes 20:2-8

Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

Renungan

Yohanes dikenal sebagai murid yang dikasihi Yesus. Kasih yang ia rasakan dari Yesus memberinya semangat untuk terus berlari, mencari dan memahami misteri Tuhan. Yohanes selalu menunjukkan sikap ketaatan dan kerendahan hati. Ia berlari lebih cepat ke makam Yesus, namun dia memberi tempat pertama bagi Petrus untuk masuk ke makam.

Yohanes mengajarkan pentingnya kerendahan hati dan kebersamaan dalam melayani Tuhan. Injil Yohanes menjadi bukti hidup dari peran seorang rasul yang tidak hanya menjadi saksi tetapi juga membawa orang lain untuk mengenal Tuhan lebih dalam.

Sebagaimana Yohanes yang menjadi saksi yang hidup, kita juga dipanggil untuk menjadi saksi yang hidup yang membagikan pengalaman iman kepada sesama. Mari kita memahami karya Tuhan dengan mata iman kita. (RD Eulogius Semarto)