Bacaan I: Sir 4:11-19
Injil: Mrk. 9:38-40.
Bacaan Injil
Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.”
Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
Renungan
Kedua bacaan pada hari ini berbicara tentang hikmat dan sikap hati dalam pelayanan. Dalam Kitab Putera Sirakh kita diajak untuk memahami bagaimana hikmat Tuhan membimbing dan mendidik orang yang mencarinya. Hikmat itu bukan hanya sekedar pengetahuan intelektual, tetapi suatu kebijaksanaan ilahi yang membawa kita kepada kehidupan yang benar dan berkenan kepada Tuhan. Sirakh menggambarkan bahwa siapa yang mencintai hikmat akan mendapatkan pertolongan Tuhan, tetapi siapa yang menolaknya akan mengalami penderitaan dan kesesatan.
Dalam bacaan Injil, kita melihat bagaimana Yohanes, salah satu murid Yesus, melaporkan bahwa ada seseorang yang mengusir setan dalam nama Yesus tetapi bukan bagian dari kelompok mereka. Yohanes dan para murid merasa orang itu seharusnya dilarang. Namun, justru Yesus menegur mereka dan mengatakan bahwa “Barang siapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita”
Dalam kehidupan kita setiap hari, kadang dalam pelayanan, kita sering terjebak dalam sikap eksklusif dan merasa hanya kelompok kita yang benar. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa pelayanan bukanlah soal persaingan, tetapi soal kerja sama dalam membangun Kerajaan Allah. Sikap Yesus ini mengingatkan kita untuk tidak membatasi orang lain dalam pelayanan kepada Tuhan. Kita diajak untuk membuka hati dan menerima setiap orang yang bekerja untuk kebaikan. Selama seseorang bekerja untuk kemuliaan Tuhan dan bukan untuk kepentingan diri, kita harus bersukacita bahwa Tuhan bekerja melalui banyak cara dan banyak orang. Semoga kita semua semakin bijaksana dalam menjalani hidup, semakin rendah hati dalam melayani dan semakin terbuka untuk melihat karya Tuhan dalam diri orang lain. (RD. Eulogius Semarto)