Bacaan Pertama Kis. 8:26-40;
Bacaan Injil Yoh. 6:44-51
Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Akulah roti hidup.
Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Renungan
Bacaan injil pada hari ini berbicara tentang pemakluman Yesus tentang diri-Nya sebagai Putra Allah dan roti hidup. Dalam injil, Yesus menegaskan bahwa Ia adalah Putra Allah yang diutus untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan atau maut. Oleh karenanya, setiap orang yang ingin terbebaskan dari kuasa maut dan kebinasaan kekal hendaknya percaya dan menerima seluruh pengajaran yang disampaikan oleh-Nya.
Selain itu, Yesus juga menegaskan bahwa Ia adalah roti hidup. Roti hidup, pertama-tama merujuk pada diri (jiwa dan raga-Nya) sendiri. Pengertian ini mengandung arti bahwa Yesus menyerahkan diri (jiwa dan raga-Nya) untuk menyelamatkan manusia sehingga manusia terbebas dari belenggu dosa yang membuat dirinya binasa/mati. Roti hidup juga berarti makanan rohani yakni tubuh dan darah Kristus yang ditumpahkan bagi umat manusia dalam Ekaristi Kudus. Setiap orang yang menyantap tubuh dan darah-Nya dalam Ekaristi kudus tidak akan mati atau binasa melainkan hidup kekal untuk selama-lamanya.
Kita sebagai orang katolik mengimani bahwa hidup kekal berarti hidup abadi setelah kematian. Dalam artian bahwa jiwa dan raga kita senantiasa abadi bersama Bapa dan para kudus di surga.
Apa pesan bacaan injil ini untuk kita semua?
Pertama, kalau kita ingin terluput dari segala macam mara-bahaya yang mengancam jiwa dan raga kita maka kita harus menaruh kepercayaan pada Yesus dengan mengikuti seluruh hal yang diajarkan-Nya.
Kedua, kalau kita ingin terbebas dari dosa dan hidup kekal dalam keabadian sorga maka kita harus setia mengikuti ekaristi kudus guna menyantap tubuh dan darah-Nya.