Bacaan Injil (Luk 15:3-7)
Pada suatu ketika, Yesus Ia mengatakan perumpamaan ini kepada ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”
Renungan
Hari ini Gereja merayakan hari raya Hati Yesus yang Mahakudus. Gereja menghormati secara khusus Hati Yesus yang menampakan kerahiman Allah. Sebagai manusia, Ia hidup di antara kita. Dalam kemanusiaan-Nya itu, Ia menjadi Pengantara dan Penebus semua orang. Hati menunjukkan cinta kasih, keakraban, keramahtamahan, keterbukaan orang. Dalam injil Yesus selalu bersabda, “Hatiku selalu tergerak oleh belas kasihan kepada mereka.” Belas kasihan ditunjukkan Yesus melalui perhatian terhadap orang kecil dan terpinggirkan. Bahkan untuk mewujudkan belas kasih-Nya, Yesus tidak segan mendobrak kebiasaan yang telah lama dihidupkan oleh masyarakat Yahudi, khususnya oleh orang-orang Farisi.
Injil hari ini mengisahkan Yesus yang menantang nurani orang-orang Farisi berhadapan dengan mereka yang hilang karena dosa. Yesus mempertanyakan “rasa memiliki” mereka yang menjauhkan diri dari orang berdosa daripada mencarinya. Seandainya mereka berjiwa gembala, apakah mereka tidak akan mencari dombanya yang hilang? Dengan pertanyaan retorisnya, Yesus memperkenalkan diri sebagai Gembala dengan “rasa memiliki” yang “datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Luk 19:10). Seorang gembala akan merasa lega dan bersukacita ketika tidak ada domba yang hilang dari kawanannya. Yesus menujukkan kepada orang-orang Farisi arti sesungguhnya menjadi gembala yang mempunyai “rasa memiliki” terhadap kawanannya.
Karena itu, dua hal yang bisa kita pelajari dari Yesus melalui bacaan injil hari ini. Pertama, memiliki hati yang berbelas kasih. Sebagaimana Hati Yesus yang terbuka kepada semua orang, baik orang benar maupun orang berdosa, demikian pula kita mesti memiliki hati yang terbuka kepada siapa saja. Kedua, hati yang bersukacita. Sukacita adalah ciri khas orang yang memiliki hati yang penuh belas kasih. Yesus bersukacita ketika semua orang diselamatkan. Karena itu, juga juga mesti bersukacita ketika semakin banyak orang bersatu dengan Kristus untuk membentuk tubuh Mistik Kristus. Amin. RD. Ignasius Haryanto