Gereja Stella Maris Labuan Bajo Ditahbiskan

Mgr Maksimus Regus memberkati Gereja Stasi Stella Maris Labuan Bajo dalam perayaan Ekaristi meriah pada Minggu, 18 Mei 2025. Upacara pemberkatan ini menjadi tanda selesainya proses pembangunan yang telah dimulai sejak 2017 dan gereja itu resmi digunakan untuk perayaan-perayaan liturgi.

Pemberkatan Gereja Stella Maris Labuan bajo, Minggu 18 Mei 2025

Dalam sambutan, Uskup Labuan Bajo menyatakan Gereja Stella Maris merupakan tanda kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita umat-Nya.

“Kehadiran yang hidup, kehadiran yang mengubah, kehadiran yang transformatif. Kehadiran yang mengundang kita semua untuk berjalan dan berziarah bersama, berziarah dalam pengharapan akan kasih dan cinta dari Tuhan,” kata Uskup Maksi.

Lebih lanjut, Uskup Maksi menyatakan Gereja Stella Maris berada di lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan. Karena itu, ia berharap gereja ini menjadi oase rohani yang membawa kesejukan dan kedamaian hati bagi umat dan siapa saja yang berkunjung.

“Di tengah arus pariwisata yang luar biasa di Labuan Bajo ini. Kunjungan dari berbagai macam orang dari seluruh dunia. Mudah-mudahan Kapela Stella Maris ini dapat menjadi tempat di mana orang bisa menemukan ketengangan, bisa menemukan kekuatan, bisa mengalami kesembuhan-kesembuhan rohani,” ungkap Uskup Maksimus.

Pada kesempatan yang sama, Pastor Paroki Labuan bajo RD Laurens Sopang menjelaskan, Gereja Stella Maris sudah ada sejak 1931. Gereja itu dibangun oleh para misionaris dengan bentuk seperti rumah adat Manggarai. Bentuk asli dari gereja tua itu sekarang diabadikan pada bagian atas gereja yang baru selesai dibangun.

“Gereja Stella Maris ini menjadi situs yang harus tetap dipelihara,” kata Romo Laurens dalam sambutan usai perayaan pemberkatan.

Lebih lanjut Romo Laurens menjelaskan pembangunan gereja yang baru melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah dan para donatur. Ia menyampaikan limpah terima kasih atas partisipasi dan dukungan mereka hingga gereja itu dapat diresmikan.