Hingga Mei 2025, sejumlah kegiatan dalam rangka Tahun Pastoral Tata Kelola Partisipatif telah terlaksana di tingkat keuskupan, kevikepan dan paroki-paroki Keuskupan Labuan Bajo. Hal ini terungkap dalam laporan paroki-paroki pada Rapat Monitoring yang dilaksanakan oleh Pusat Pastoral di Ruang Rapat Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Kamis, 8 Mei 2025.
Program yang sudah terlaksana yaitu pencanangan Tahun Pastoral Tata Kelola Partisipatif dalam perayaan misa agar seluruh umat mengetahuinya. Sementara beberapa program lain yang masih berjalan yaitu pembenahan dalam bidang tata kelola aset, tata kelola administrasi surat menyurat dan keuangan.
“Dalam waktu dekat, utusan paroki-paroki akan mengikuti pelatihan menggunakan aplikasi BIDUK, dalam rangka pendataan umat Keuskupan Labuan Bajo. Tim dari Keuskupa Agung Jakarta dan kampus Bina Nusantara Jakarta akan memfasilitasi pelatihan itu,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keuskupan Labuan Bajo RD Frans Nala pada rapat monitoring itu, Kamis, 8 Mei 2025.
Rapat monitoring program pastoral kali ini menghadirkan pihak-pihak lain yang terkait dengan upaya pembenahan tata kelola di paroki-paroki dan keuskupan. Petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Labuan Bajo pada kesempatan itu menjelaskan syarat dan alur proses pengurusan sertifikat tanah tempat ibadat dan aset tanah lainnya yang dimiliki oleh gereja.
Hadir juga pada kesempatan monitoring itu, Tim Keuangan Keuskupan yang menjelaskan bagaimana pembenahan tata kelola keuangan paroki dan keuskupan ke depannya. Ekonom Keuskupan Labuan Bajo, RD Martin Willian, dalam penjelasannya menyatakan administrasi keuangan diharapkan akan lebih transparan dan akuntabel dengan menggunakan applikasi keuangan yang sedang disiapkan oleh tim keuangan keuskupan dalam kerja sama dengan bank yang ada.