Pentingya Dialog dan Saling Mendengarkan Dalam Pelayanan Pastoral paroki

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di paroki maka Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Labuan Bajo melaksanakan kegiatan penguatan spiritualitas pelayanan bagai Dewan Pastoral Paroki(DPP), DKP dan seksi paroki.

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus dan didampingi oleh Direktur Puspas Keuskupan Labuan Bajo RD. Charles Suwendi, Pr.  di Hotel Prundi laBUAN BAJO Jumat(30/05/2025).

Pembekalan spiritualitas bagi Dewan Pastoral Paroki (DPP) DKP dan seksi paroki   bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penghayatan spiritualitas dalam menjalankan tugas pelayanan.Pembekalan ini membantu anggota DPP, DKP dan seksi paroki agar menyadari panggilannya, meningkatkan semangat pelayanan, dan bekerja sama dengan baik dalam menjalankan tugas-tugas di paroki.

Dalam kata sambutannya Direktur Puspas Keuskupan Labuan Bajo Romo Charles Suwendi, Pr menyampaikan bahwa masih dalam spirit dan semangat kenaikan Tuhan,  kita semua telah diundang untuk bersama-sama di tempat ini mengikuti pembekalan dan penguatan motivasi dan spiritualitas pelayanan berkaitan dengan tugas-tugas tanggung jawab dan pelayanan kita masing-masing dalam kehidupan gereja

Momen ini sangat tepat karena ada korelasi yang sangat erat dengan spirit hari kenaikan. Dalam semangat peristiwa kenaikan Tuhan kita diberi tugas dan perutusan yang  dipercayakan kepada kita oleh gereja untuk melanjutkan nya. Dalam kenaikan Tuhan Kristus mengangkat kemanusiaan kita dalam kemuliaannya. Tapi ia juga meninggalkan satu pesan agar menjadi saksi sampai keujung bumi.

Tuhan menegaskan bahwa Kristus kini hadir dalam dan melalui gereja. Maka setiap anggota gereja khususnya mereka yang diutus melayani sebagai DPP, DKP, dan seksi-seksi di paroki dipanggil untuk terlibat secara aktif dan bertanggung jawab dalam karya pelayanan. Yang kita jalankan ini bukan hanya soal pengetahuan atau melatih keterampilan tapi juga adalah penguatan kesadaran akan panggilan bersama untuk ikut serta dalam karya keselamatan.

Kegiatan ini bukan hanya soal pengetahuan tapi terutama untuk meningkatkan kesadaran dan panggilan bersama untuk ikut serta dalam karya keselamatan.

Dalam terang pesta kenaikan, kita diajak untuk membangun komunitas yang mendengarkan dan berjalan bersama DPP, DKP dan seksi liturgi paroki sebagai struktur sinodal dan tidak berjalan sendiri-sendiri atau bersifat administratif semata tetapi menjadikan kesatuan gereja yang bekerja bersama dalam terang Roh Kudus. Pembekalan ini kiranya akan memperkuat praktik-praktik sinodal yang akan kita jalankan seperti mendengarkan umat, pertemuan dan musyawarah pastoral yang terbuka. Liturgi yang kita hidupi dan dipersiapkan di paroki-paroki oleh seksi liturgi adalah sumber dan puncak kehidupan gereja yang harus mengalir menjadi kesaksian hidup di tengah masyarakat.

Maka penguatan seksi liturgi tentu bukan hanya soal teknis perayaan melainkan tentang bagaimana liturgi kita terapkan dalam kehidupan gereja, dalam kehidupan umat dan keluarga yang dapat membawa terang Kristus dalam hidup sehari-hari.

Pembekalan penguatan DPP, DKP, dan seksi liturgi Merupakan wujud konkret dari tanggapan gereja lokal terhadap keputusan itu untuk menerima tugas keputusan dan pelayanan agar dapat melaksanakannya dengan baik.

Selain itu pembekalan ini sebagai bagian penting dan integral dari langkah awal perjalanan Keuskupan Labuan Bajo sebagai Keuskupan muda. Tahun-tahun pertama inu fokus pastoral pada pembangunan dan pengelola pastoral yang partisipatif. Sebuah panggilan dan tanggung jawab bersama dalam semangat sinodalitas

Kita berharap bahwa dengan penguatan dan pembekalan ini dapat menumbuhkan pemahaman yang tepat dan spiritual yang benar tentang tugas dan tanggung jawabnya. Karena itu DPP, DKP, dan Seksi liturgi bukan sebagai jabatan atau kekuasaan tapi lebih sebagai pelayanan kasih yang bertanggung jawab. Penguatan ini juga kiranya akan mendorong praktik data kelola pastoral yang transparan, akuntabel, dan dialogis. Semoga dengan berjalan bersama kita saling mendengarkan, saling menguatkan dalam pelayanan.

Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus menyampaikan apresiasi kepada Tim Puspas Keuskupan Labuan Bajo yang sudah menyelenggarakan kegiatan yang sangat baik ini.

“Terima kasih DPP, DKP dan seksi liturgi tiap paroki yang selama ini yang sudah mengambil bagian dari tugas dan pelayanan sebagai pribadi-pribadi yang dipercayakan oleh umat dalam melayani gereja, melayani umat, KBG, stasi, wilayah, maupun paroki-paroki.

Kami berterima kasih untuk edukasi, untuk pelayanan kita semua. Bapa dan Mama semuanya yang berdiri di garis ke depan untuk pelayanan-pelayanan pastoral di Keuskupan baru ini. Kami berharap agar kegiatan ini bisa memberi manfaat terutama untuk kita sendiri. Anggap saja kegiatan ini sebagai retret atau rekoleksi untuk. Jangan dulu melihat ini bagian dari tugas dan tanggung jawab saya sebagai sebagai DPP, DKP atau seksi dalam paroki.

Kegiatan selama tiga hari ini sebagai bagian dari proses On going formation atau pembentukan pribadi secara terus menerus sebagai pelayan. saya berharap ini kegiatan membawa manfaat spiritual untuk kita semua yang hadir dan berproses bersama, sharing, bertukar pikiran terutama saling menguatkan dan meneguhkan di antara kita.

Ada tiga kata kunci yang selalu kita ulang-ulang sebagai bagian dari titik start, atau kita bisa katakan sebagai visi dari Keuskupan Labuan Bajo yang kita sebut dengan gereja Keuskupan Labuan Bajo yang sinodal, solid, dan solider.

Ini adalah visi awal dari Keuskupan Labuan Bajo di mana kita semua diharapkan untuk mulai mengalami visi ini dan menjadi inspirasi bagi kita dalam mengelola proses-proses pastoral di semua level.

Ini benar-benar sebagai sebuah proses pendalaman spiritual dalam pelayanan kita. Mungkin hal-hal pengetahuan yang baru barangkali bagi saya itu menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini sudah kita hidup.

Uskup Maksi menjelaskan bahwa Paus Fransiskus mengajak Gereja untuk berada di milenium bahagia dengan cara mengedepankan sinodalitas, yaitu berjalan bersama dalam iman dan melayani, serta membuka diri terhadap perubahan dan adaptasi di tengah dunia modern. Ia juga menekankan pentingnya belas kasihan, persahabatan, dan keterlibatan dalam karya keselamatan Kristus.

Gereja harus bergerak bersama, mendengarkan satu sama lain, dan berbagi pengalaman iman. Menekankan pentingnya berdialog, berbagi pengalaman, dan membuat keputusan bersama dalam perjalanan iman.

Selain itu Paus Fransiskus menegaskan bahwa sinodalitas ini bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan dia menyebutnya ini adalah jalan kuno. Jalan kuno yang dulu dihidupi oleh para rasul. Sekarang setelah dua abad, Paus Fransiskus ingin menghidupkannya lagi dan dia mengatakan sinodalitas itu harus menjadi gaya sekaligus budaya baru hidup menggereja.

Sinodalitas itu adalah sebuah konsep kebersamaan, kolaboratif, partisipatif, inklusif, di mana semua anggota gereja harus merasa dirinya menjadi bagian dari gereja itu sendiri. Tujuan akhir dari proses sinodalitas  itu di mana orang merasa bahwa dia mengidentifikasikan dirinya dengan gereja tanpa harus terlalu banyak repot dengan orang lain, harus membandingkan hidupnya dengan orang lain dan sebagainya tapi dia menemukan pilihannya. Karena itu  gereja itu adalah identitas.

Untuk itu Paus Fransiskus menegaskan pentingnya membangun gereja yang saling mendengar. Di dalam gereja itu ada struktur, ada organisasi dan sebagainya, tapi itu hanyalah sebagai format dan struktur. Intinya, saling mendengarkan. Kemudian yang kedua, Paus Fransiskus menekankan pentingnya dialog. Kalau semua saling mendengar pasti ada dialog.

 DPP, DKP dan seksi-seksi di dalam paroki sangat penting sekali untuk  saling mendengarkan dan berdialog. Kemudian bersama-sama memeriksa apakah itu konteks pastoral, apakah itu fokus pastoral, kebutuhan pastoral. Setelah itu kita memutuskan sesuatu. Ketika kita memutuskan sesuatu maka disitulah salah satu tujuan dari sinodalitas.

Narasumber utama dalam kegiatan penguatan dan pembekalan spiritualitas bagi Dewan Pastoral Paroki (DPP) DKP dan seksi  liturgi adalah   Sekretaris omisi Liturgi KWI Romo Riston Situmorang, OSC

Agenda kegiatan penguatan dan pembekalan spiritualitas bagi Dewan Pastoral Paroki (DPP) DKP dan seksi  liturgi yaitu penguatan makna dan peran liturgi dalam Gereja, simbol dan tata cara liturgi, liturgi dan kehidupan sehari-hari dalam pelayanan pastoral, mengelola diri sendiri untuk orang lain(Managing yourself for others), hakikat dan wewenang tugas DPP DAN DKP, penyusunan program pastoral paroki, spiritualitas pelayanan pastoral, dan informasi berkaitan dengan PSE, asset paroki dan data umat. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 30-1 Mei 20205