Ratusan Umat Paroki St. Theresia Lisieux Longgo Berziarah Ke Gua Maria Wae Lia

Komsosparokilonggo Ratusan umat Katolik dari berbagai stasi Paroki St. Theresia Lisieux Longgo mengikuti ziarah ke Gua Maria Wae Lia di Culu desa Tondong Belang kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat, NTT Kamis (/01/05/ Mei 2025. Kegiatan ini dilakukan umat umat paroki St. Theresia Lisieux Longgo dalam rangka memasuki bulan Maria.

Gereja Paroki Longgo dipadati oleh umat dan kendaraan baik kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat yang membawa rombongan umat dan patung Bunda Maria setiap stasi. Umat mengenakan pakaian putih diwarnai dengan sarung-sarung adat Manggarai.

Suasana dalam prosesi ini sangat khidmat dan penuh haru menyelimuti perjalanan menuju Gua Maria Wae Lia. Kendati hujan rintik namun tidak menghalangi semangat umat untuk mengunjungi gua Maria dan berdoa.

Ziarah yang bertemakan “Bunda Pelindung ini diwarnai dengan doa bersama, misa kudus, dan prosesi patung Bunda Maria setiap stasi paroki. Ini merupakan bentuk syukur dan sukacita umat memasuki bulan Maria.

Prosesi ini dimulai dari kapela stasi culu kemudian perarakan menuju Gua Maria Wae Lia yang diiringi dengan lantunan doa-doa Rosario dan lagu lagu rohani selama prosesi. Suasana hening dan sunyi membuat umat merasakan kehadiran Tuhan dan Bunda Maria.

Misa kudus dipimpin oleh pastor paroki RP. Vincentius Delo Betu, O.Carm dan Pastor Rekan RP. Florentinus K. Belang, O. Carm. Dalam khotbahnya pastor RP. Vincentius Delo Betu, O.Carm menekankan pentingnya meneladani kesederhanaan, ketabahan dan kerendahan hati Bunda Maria dalam menghadapi tantangan hidup. Keteladanan Bunda Maria menjadi model kehidupan kita dalam keluarga kristiani.

Selesai misa kudus, panitia mempersilahkan umat untuk mengambil bagian membakar lilin dan berdoa secara pribadi di Gua Maria. Ujar salah satu panitia penyelenggara ziarah

Adrianus Agut ketua panitia pelaksanaan kunjungan ke gua Maria Wae Lia berharap agar kegiatan ini menjadi kegitan rutin paroki St. Theresia Lisieux Longgo

“Kami panitia berharap agar ziarah tahunan ini harus dan terus berlangsung tiap tahun dalam hal memperdalam iman umat katolik, karena jika tidak dilaksanakan maka Gua Maria ini hanyalah hiasan semata” ungkap Adrianus.

Kegiatan ziarah ke gua Maria Wae Lia ini ditutup dengan doa dan rombongan umat kembali ke tempat masing-masing