Tahun Yubileum 2025 yang bertemakan ”Peziarah Pengharapan” merupakan momen istimewa bagi umat Katolik untuk memperoleh rahmat dan pengampunan dosa melalui perziarahan. Hal ini menjadi dasar bagi umat Paroki St. Mikhael Noa, Keuskupan Labuan Bajo dalam memaknai tahun penuh rahmat ini.
Setelah melalui beberapa pertimbangan pengurus stasi, KBG, DPP, dan Kelompok Rohani, sepakat memutuskan untuk berziarah ke dua Gua Maria dalam wilayah Kevikepan dan Keuskupan Labuan Bajo, yaitu Gua Maria Wae Lia, Paroki Longgo dan Gua Maria Golo Koe, Paroki Katedral Labuan Bajo. Selain itu ziarah ini juga bertujuan sebagai persiapan spiritual untuk menyambut Perayaan Kenaikan Tuhan Yesus dan Hari Raya Pentakosta 2025.
Pada Sabtu pagi, 24 Mei 2025, umat yang berjumlah kurang lebih 100 orang berkumpul dan bersatu dalam doa bersama sebelum berangkat di depan Gereja Paroki St. Mikhael Noa.
Pukul 08:00, perjalanan menuju destinasi pertama yaitu Gua Maria Wae Lia, Paroki Longgo dilakukan secara iring-iringan beberapa mobil. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 35 menit, umat bersama Pastor Paroki tiba di Gua Maria Wae Lia dan langsung melaksanakan doa Rosario bersama yang dipimpin oleh Legio Maria dengan intensi khusus untuk kepentingan keluarga-keluarga Katolik Paroki St. Mikhael Noa agar menjadi keluarga peziarah berpengharapan dengan menjadikan figur keluarga kudus Nazareth: Yesus, Maria, dan Yosef sebagai teladan kebijaksanaan dan pengharapan.
Sekitar pukul 09.15 rombongan peziarah Paroki St. Mikhael Noa melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua di Gua Maria Golo Koe, Labuan Bajo. Di sini umat memanjatkan doa pribadi dan dilanjutkan dengan dengan Doa Rosario bersama 5 peristiwa dengan berbagai intensi untuk kepentingan Gereja universal, Gereja lokal Keuskupan Labuan Bajo, teristimewa bagi kepentingan Paroki St. Mikhael Noa.
Setelah Doa Rosario bersama dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Pastor Paroki, RD. Richardus Pangkur.
Dalam kotbahnya, Pastor Paroki menyampaikan bahwa semua kita mau menjadi orang baik. Menjadi orang baik berarti menjadi tawanan Roh Kudus dan siap diarahkan ke mana Roh Kudus mau. Namun, tidak mudah menjadi orang baik, karena akan dibenci oleh dunia, oleh orang yang tidak suka akan kebaikan. Dalam situasi seperti ini jadikanlah Bunda Maria teladan menjadi orang baik. Bunda Maria mengajarkan kita untuk memiliki iman yang kuat, ketaatan kepada bisikan Roh Kudus, rendah hati, menunjukkan kasih sayang kepada sesama, setia dalam tugas dan tanggung jawab serta tetap sabar dan tegar dalam menghadapi tantangan, kesulitan. Tangan dan hati Bunda Maria selalu terbuka bagi mereka yang percaya dan memohon kerahimannya.
Pada akhir perayaan Ekaristi, Pastor Paroki mengingatkan umat peserta ziarah tentang peran Bunda Maria yang tinggal bersama para Rasul setelah peristiwa penyaliban Yesus. Mereka bertekun sehati dalam doa dan pengharapan. Dalam Tahun Yubileum 2025 ini, umat Katolik, khususnya umat Paroki St. Mikhael Noa diajak untuk menjadi peziarah yang memiliki pengharapan. Hal ini mengingatkan kita agar selalu berserah kepada Tuhan dalam perziarahan hidup kita di dunia.
Sebagai ketua seksi rohani, Bapak Hendrikus Halu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pastor Paroki yang telah mendukung kegiatan ziarah ini. Melalui ziarah ini, Bunda Maria sebagai Bunda Gereja dan teladan pengharapan, dapat menjadi inspirasi bagi umat dalam menjalani hidup dengan iman, harapan, dan kasih sayang satu dengan yang lain.

Selanjutnya, Bapak Donatus Jalu, selaku ketua DPP, menyampaikan apresiasi kepada umat yang hadir termauk utusan-utusan Kelompok Rohani yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ziarah rohani ini. Lebih lanjut beliau mengingatkan umat yang hadir, bahwa kita adalah peziarah di dunia ini yang harus tak pernah lelah mencari perlindungan dan mendekatkan diri pada Tuhan melalui Bunda Maria.
Setelah selesai perayaan Ekaristi, Pastor Paroki dan umat peserta ziarah diajak makan siang bersama di Pantai Pede sambil menikmati indahnya panorama Pantai Pede, alam ciptaan Tuhan. Makan siang ini sekaligus menjadi momen untuk mempererat semangat persaudaraan dalam iman.
Rangkaian ziarah umat Paroki St. Mikhael Noa berakhir pada pukul 15:00. selepas ziarah umat mengucapkan terimakasih kepada Pastor Paroki, DPP, dan pengurus/koordinator ziarah serta menyampaikan kesan dan sukacita dan kegembiraan. Umat juga berharap agar melalui ziarah ini, tali persaudaraan semakin erat dan umat senantiasa menghidupkan iman, harapan, dan kasih Kristus di tengah keluarga, Paroki, dan masyarakat. (RD Ricky Pangur)