Bacaan Injil Mat 13:16-17
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Bacaan Injil
Saudara-saudari seiman yang terkasih dalam Kristus, marilah kita menimba beberapa pesan inspiratif dari bacaan suci pada peringatan wajib St. Yoakim dan St. Anna, orang tua Santa Perawan Maria hari ini. Secara umum keseluruhan perikop Matius 13:16-17 berisikan pesan kebahagiaan Yesus bagi para pengikut-Nya, karena berkesempatan melihat dan mendengar langsung pengajaran-Nya. Mereka melampaui para nabi dalam Perjanjian Lama yang mendahului Yesus mewartakan kehadiran-Nya. Mengapa demikian? Karena para nabi terdahulu mengimani Yesus melalui penampakan non fisik-Nya (Kristofani Yesus), sedangkan para pengikut-Nya dapat menyaksikan Yesus secara langsung, ada di dekat Yesus dan mengambil bagian dalam misi Yesus untuk menghadirkan misteri Kerajaan Allah. Lebih dari itu, teks ini mengajak kita untuk menyadari kehadiran Yesus melalui Sabda-Nya.
Pertama, agar dapat memahami kehadiran Yesus, dibutuhkan hati yang terbuka. Hati yang senantiasa terbuka akan Sabda Allah menjadi lahan utama bertumbuhnya benih Sabda Allah. Hati yang terbuka menjadi tempat bersemayamnya Allah. Allah betah tinggal di dalam hati kita, jika hati kita bersih. Kedua, para murid yang ikut bersama Yesus diminta untuk mensyukuri kesempatan istimewa yakni dapat menyaksikan dan mendengar langsung pewartaan Yesus. Kesempatan menyaksikan dan mendengarkan pewartaan Yesus tentunya dambaan para nabi terdahulu. Namun, penggenapan pewartaan mereka terjadi di saat Yesus bersama para murid-Nya. Dengan ini para murid diajak untuk menghargai kesempatan ini, saat penggenapan pewartaan para nabi terdahulu sangat tampak bagi mereka. Ketiga, bagi kita yang juga tidak mengalami Yesus secara nyata seperti para murid-Nya, kita dapat menyelami kehadiran Yesus melalui Alkitab dan perjumpaan iman melalui perayaan Ekaristi. Oleh karena itu, kita juga didorong untuk membiasakan diri membaca dan merenungkan Kitab Suci dan hadir dalam perayaan Ekaristi.
Pada hari ini, Gereja sejagat memperingati St. Yoakim dan St. Anna, orang tua Santa Perawan Maria. Orang tua Santa Perawan Maria adalah model keluarga yang saleh. Berkat kesalehan kedua orang tuanya, Santa Perawan Maria bertumbuh menjadi pribadi yang taat pada seluruh kehendak Allah. Merekalah yang juga memperkenalkan Allah dan menjadikan Allah sebagai penopang hidup kepada Bunda Maria. Perayaan ini hendak mengajak kita untuk memperkenalkan Allah dan kemahakuasaan-Nya melalui Kitab Suci kepada anak-anak sejak dini. Semoga teladan St. Yoakim dan St. Anna dapat menginpirasi keluarga Katolik dalam memperkaya iman anak melalui Kitab Suci dan teladan hidup yang benar. (RD. Yosefan Arwandi Dadus)