Bacaan I : Kej. 49:2.8-10.
Bacaan Injil : Mat. 1:1-17.
Bacaan Injil
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
Isai memperanakkan raja Daud.
Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,
Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud,
Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Renungan
Silsilah garis keturunan dari Abraham sampai kepada Yesus sangat panjang dan rinci. Hal ini hendak menegaskan beberapa hal: pertama, Yesus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, yang tercatat dalam sejarah hidup umat manusia. Melalui catatan silsilah inilah Yesus mempertegas pewartaan para nabi terdahului bahwa Sabda akan menjelma menjadi manusia dan tinggal bersama manusia, kecuali dalam hal dosa.
Kedua, tidak semua moyang Yesus adalah orang yang berlaku suci dalam hidupnya, ada yang berbuat dosa, seperti Raja Daud. Hal ini hendak menegaskan sisi manusiawi yang tidak bisa dilenyapkan dari hidup manusia. Kelahiran Yesus hendak menegaskan bahwa Allah tidak hanya memanggil orang-orang yang suci dan saleh saja sebagai perpanjangan tangan-Nya untuk menghadirkan Kerajaan-Nya di atas muka bumi, melainkan menyucikan dan menyalehkan orang-orang yang dipanggil-Nya. Dan inilah misi pewartaan Yesus dalam seluruh karya-Nya bersama para murid, memanggil para pendosa untuk bertobat.
Ketiga, Allah selalu mengasihi dan mau menyelamatkan manusia, meski manusia sering jatuh dalam dosa. Bertobat adalah sarana mendapatkan kasih dan keselamatan Allah.
Pesan pastoral untuk kita hari ini: pertama, back to basic, kembali mengingat silsilah keluarga dan mendoakan keluarga yang sudah mendahului kita.
Kedua, melalui sakramen pembaptisan setiap kita dipanggil menjadi imam, nabi dan raja; sebagai perpanjangan Tuhan bagi sesama dan alam ciptaan. Tuhan menyapa kita agar terlibat dalam karya keselamatan yang telah dimulai-Nya. Oleh karena itu, kita diajak untuk aktif dan terlibat dalam panggilan Allah itu.
Ketiga, keselamatan adalah anugerah terberi dari Allah yang juga mesti dibarengi dengan perjuangan hidup untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang benar. (RD. Yosefan Arwandi Dadus)