Selasa, 24 Desember 2024 (Pagi) Hari Khusus Masa Adven

Bacaan I 2Sam. 7:1-5,8b-12,16;
Antarbacaan Mzm. 89:2-3,4-5,27,29
Bacaan Injil Luk. 1:67-79.

Bacaan Injil (Lukas 1:67-79)

Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya:
“Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus?
untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

Renungan

Kidung Zakharia adalah nyanyian iman, pengharapan dan kasih yang mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan karya keselamatan-Nya yang terus berlanjut hingga sekarang ini. Allah telah menggenapi janji-Nya kepada Abraham dan Daud melalui kedatangan Mesias. Hal ini mengajarkan bahwa Allah adalah pribadi yang setia, tidak pernah meningkari janji-Nya dan selalu bertindak dalam waktu-Nya yang sempurna.

Zakharia melihat kedatangan Yesus sebagai pemenuhan janji Allah untuk membebaskan manusia bukan hanya secara politik tetapi juga terutama secara rohani yaitu menyelamatkan manusia dari dosa dan maut. Dan terhadap rencana keselamatan ini, Yohanes berperan untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias, menyerukan pertobatan dan menunjukan jalan kepada keselamatan.

Untuk itu setiap kita yang beriman kepada Kristus juga memiliki panggilan dari Allah untuk berkontribusi dalam rencana-Nya. Kita mesti bersaksi tentang kasih Allah di tengah orang banyak sebagai bentuk keterlibatan kita dalam menyongsong kedatangan Yesus. (RD Eulogius Semarto)