Senin, 23 Desember 2024 Hari Khusus Masa Adven
Bacaan I: Mal. 3:1-4; 4:5-6
Antarbacaan: Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14
Bacaan Injil: Luk. 1:57-66.
Bacaan Injil (Lukas 1: 57-66)
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki.
Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.”
Kata mereka kepadanya: “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.”
Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan merekapun heran semuanya.
Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki.
Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.”
Kata mereka kepadanya: “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.”
Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan merekapun heran semuanya.
Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Renungan
Kelahiran Yohanes merupakan peristiwa penting dari rencana keselamatan Allah. Elisabeth, meskipun sudah tua, melahirkan seorang anak laki-laki sesuai dengan janji Allah. Allah selalu setia dengan Firman-Nya.
Kelahiran Yohanes Pembaptis adalah bukti nyata bahwa apa yang telah dijanjikan Tuhan akan digenapi pada waktu yang tepat. Zakharia dan Elisabeth mempercayai janji Tuhan dalam hidup mereka meskipun kadang harus menunggu lama dan dengan penuh sabar. Mereka menunjukkan iman dan ketaatan mereka dengan memberikan nama Yohanes sesuai dengan perintah Tuhan.
Sebagai orang beriman, kita juga mesti percaya pada janji Tuhan, meskipun kadang kita mesti menunggu dalam waktu yang sangat lama. Kita mesti bersyukur bahwa Tuhan setia dengan kita, sehingga hidup kita juga seharusnya diwarnai dengan kesetiaan dan ketaatan kepada apa yang dikehendaki Allah sendiri. (RD Eulogius Semarto)