Bacaan I: Kej. 4:1-15,25
Injil: Mrk. 8:11-13.
Bacaan Injil
Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.
Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.”
Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
Renungan
Kaum farisi bersoal jawab dengan Yesus dan meminta tanda. Tentu tanda yang mereka minta ialah tanda bahwa Yesus itu sungguh-sungguh Allah yang mereka nanti-nantikan. Menarik bahwa Yesus tidak mengabulkan permintaan mereka. Yesus justru kecewa dan meninggalkan mereka. Maka Yesus mengeluh dalam hatinya dan berkata: “Mengapa angkatan ini meminta tanda?. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak diberi tanda.” Ia meninggalkan mereka: ia naik pula ke perahu dan bertolak keseberang (Mrk.8,12-13)
Mengapa Yesus tidak mengabulkan permintaan mereka? Apakah Yesus tidak mampu melakukannya? Bukan. Bagi Yesus, kebenaran iman bukan untuk dibuktikan, tetapi dihidupi. Kita ingat ketika Yesus dicobai di Padang Gurun oleh iblis, Yesus tidak mengabulkan satu pun dari percobaan itu. Yesus ingin mengajarkan kita bahwa iman yang dicoba-coba bukan untuk di imani. Kita tidak harus tau sepenuhnya lalu percaya kepada Tuhan. Sebaliknya kita perlu percaya terlebih dahulu untuk mengerti lebih dalam tentang Tuhan dalam kehidupan kita. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani:11,1)
Kaum farisi gagal mengenal Yesus sebagai Tuhan ditengah mereka. Kegagalan yang sama sering terjadi juga dalam kehidupan ketika kita memulai meragukan penyelenggaraan-Nya; kuasanya dan kehadiran-Nya ditengah keluarga, komunitas dan karya kita, jangan pernah mengurangi iman akan Tuhan. Lihatlah! Betapa banyak kebaikan yang telah dinyatakan Tuhan dalam hidup kita. Haruskah kita berkurang imannya karena satu dua permohonan belum dikabulkan Tuhan? Pantaskah kita mengeluh, menjauhkan diri dari Tuhan karena beban ekonomi keluarga, persahabatan terancam pecah dan pekerjaan yang terasa berat?
Mari kita hidup sebagai orang yang sungguh beriman. Kita diselamatkan bukan karena hukum-hukum, tetapi karena iman akan Yesus yang telah sengsara, Wafat dan bangkit bagi kita semua. Meminta tanda dalam beriman adalah permintaan orang yang dangkal imannya sebaliknya, keputusan untuk mencintai Tuhan dalam keadaan apapun itu ukuran orang yang mendalam imannya. Dalam peristiwa apapun Tuhan pasti hadir. Mari kita selalu datang dan percaya kepadanya maka kitapun akan melihat karyanya yang mengagumkan. Tuhan memberkati. (RD. Richardus Pangkur)