Bacaan Injil Mat 13:31-35
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”
Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”
Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”
Renungan
Bacaan Injil hari ini (Mt. 13, 31-35) mengenai perumpamaan tentang Kerajaan Surga seperti biji sesawi dan seperti ragi. Kita hendaknya mengerti yang di maksud dengan kerajaan surga / kerajaan Allah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kebenaran Firman Tuhan yang membawa damai sejahtera dan sukacita Tuhan, ”sebab kerajaan Allah bukanlah soal makan dan minuman tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh kudus ( Roma, 14,17)” kebenaran Firman Tuhan adalah damai sejahtera dan sukacita yang berasal dari Allah, dari Allah Roh Kudus. Jadi kerajaan surga / kerajaan Allah, bukan merupakan kerajaan di dunia ini, seperti yang di sangka pengikut Yesus saat itu sehingga Yesus menjelaskan kepada mereka dengan menggunakan perumpamaan supaya mereka mengerti.
Kerajaan Surga seumpama biji sesawi. Sungguh ajaib karya Tuhan mengatur bumi dan alam semesta ini sedemikian teraturnya, diantaranya dunia tumbuh-tumbuhan dimana sebuah biji sesawi yang kecil dapat bertumbuh menjadi sebuah pohon dan juga dapat menghasilkan buah. Jangan pernah mengangap remeh dan meyepelekan hal-hal kecil sebab seringkali bisa berdampak bagi hal-hal yang besar. Bisa kita bayangkan bagaimana para Rasul terdiri dari 11 orang dan sekelompok kecil pengikut darinya yang masih berani melakukan tugas penginjilan yang Yesus perintahkan kepada mereka, di tengah-tengah ancaman dan aniaya dari orang-orang yahudi dan golongan farisi, ahli-ahli taurat, imam-imam kepala, para tua-tua dan tentara Romawi.
Namun bisa di saksikan hasil perjuangan mereka yang minoritas di kalangan bangsa Yahudi tetapi dampaknya sangat luar biasa meghasilkan banyak orang menjadi percaya kepada Yesus dan bukan hanya per-individu melainkan banyak bangsa-bangsa di dunia yang percaya kepada Yesus, termasuk semua kita sekarang ini. Hendaknya kita berbuat serupa yaitu memberitakan injil melalui pewartaan secara langsung maupun melalui kesaksian hidup supaya orang lain merasakan kasih Kristus lewat tutur kata, tindakan dan perbuatan kita. Iman kita perlu bertumbuh dalam kehidupan sehari-hari, dengan mendengar dan merenungkan benih-benih firman Tuhan supaya ada sari makanan rohani menyiraminya dan menguatkan iman kita. Seperti biji sesawi yang di sirami setiap hari dan di beri pupuk supaya dari biji menjadi tunas- tunas terus bertumbuh besar dan menjadi sebuah pohon yang rimbun demikian juga iman kita akan semakin kokoh dan siap menghadapi segala rintangan / tantangan yang menghadang sebab setiap hari kita sirami dengan benih-benih firman Tuhan dan di beri pupuk melalui saat berteduh bersama Tuhan serta mengikuti perayaan Ekaristi Kudus.
Yesus menceritakan perumpamaan ini juga kepada mereka : “ Hal kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya”. Betapa besar pengaruh dari satu ragi yang dapat mengubah ,mengembangkan adonan menjadi sesuatu yang lebih baik yaitu bisa menjadi roti yang enak di makan. Begitu juga hendaknya kehadiran kita di tengah lingkungan atau di tengah komunitas rohani maupun di tengah-tengah keluarga, masyarakat membawa dampak yang berguna bagi orang lain. Banyak hal bisa kita lakukan di tengah kehidupan kita sehari-hari, terutama jadilah berkat bagi orang lain.
Dalam dunia zaman sekarang, banyak orang terluka dan tersisihkan oleh kerasnya persaingan dan beratnya pergumulan hidup. Tidak banyak orang yang mau peduli akan nasib orang lain karena sibuk urusan sendiri sehingga masa bodo dengan urusan / kesulitan orang lain. Jika kita mau menjadi ragi bagi
kesusahan orang lain maka akan banyak orang yang kembali mencari kasih Kristus sebagai sumber utama hidup dalam damai sejahtera dan sukacita ilahi.
Yesus mengajarkan kepada orang-orang yahudi melalui perumpamaan supaya mereka mengerti dan mau hidup di dalam kerajaan surga. Demikian hendaknya kita memberitakan tentang kerajaan surga kepada banyak orang supaya mereka percaya kepada Yesus. Bagi yang baru menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya dan bagi orang yang sudah percaya kepada Yesus namun menjalani hidupnya menurut keinginan sendiri maka hendaknya berpalinglah dan bersandarlah pada kebenaran benih Firman Tuhan dan menjadi saksi Kristus bagi orang lain.
Mari, bertumbuhlah imanmu seperti biji sesawi dan jadilah ragi bagi orang lain maka dengan demikian engkau hidup dalam kerajaan surga dan segeralah meninggalkan hidup dalam kesenagan duniawi. Amin. Tuhan Memberkati. Salam Kasih.(RD.Richardus Pangkur)