Senin Pekan VII Paskah

Bacaan Injil Yoh. 16:29-33

Kata murid-murid-Nya: “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.
Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”
Jawab Yesus kepada mereka: “Percayakah kamu sekarang?
Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Renungan

Hari ini kita mendengar dua sabda Tuhan yang luar biasa dan saling melengkapi. Dari Kisah Para Rasul kita mendengar tentang pentingnya menerima Roh Kudus. Ketika Paulus bertemu dengan beberapa murid di Efesus yang belum menerima Roh Kudus, Paulus mengajar mereka tentang pentingnya baptisan dalam nama Yesus dan penerimaan Roh Kudus. Setelah mereka di baptis dalam nama Yesus, Roh Kudus turun atas mereka, dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat.

Lalu kita mendengar injil yang sangat menyentuh. Yesus menjelang penderitaannya, berkata kepada murid-muridnya, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, aku telah mengalahkan dunia”. Kita semua tahu hidup ini tidak mudah. Hidup sering kali terasa berat, penuh tantangan, tekanan dan luka. Kita bisa kecewa, merasa sendiri, atau tidak di mengerti. Tetapi hari ini Yesus tidak memberikan janji kosong. Ia tidak berkata, “segalanya akan baik-baik saja”. Tidak. Ia jujur mengatakan : ”kamu akan menderita”. Tapi Ia juga akan memberi kepastian : ”Aku telah mengalahkan dunia”. Artinya, Yesus tidak hanya memberi harapan di akhir tetapi menjadi kekuatan kita sekarang. Yesus hadir dalam kesendirian, kesepian hidup kita. Yesus hadir dalam setiap kekecewaan, dalam doa yang tak terjawab. Yesus hadir dalam perjuangan rumah tangga, dalam lelah bekerja, dalam sakit yang tak kunjung sembuh. Yesus hadir dalam RohNya, Roh Kudus itu yang ingin berdiam dalam hati kita.

Hari ini marilah kita bertanya dalam hari kita masing-masing: Apakah kita sudah membuka hati kita sungguh-sungguh kepada Roh Kudus? Apakah kita membiarkan Tuhan berkarya lebih dalam hidup kita, bukan hanya di mulut, tetapi sungguh di hati dan perbuatan nyata? Apakah kita percaya, meskipun keadaan tidak selalu baik, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita? Mari kita mohon dengan rendah hati, “Datanglah Roh Kudus. Hibur aku. Kuatkan aku. Tinggalah dalam hatiku”. Tidak usah menunggu sempurna, tidak usah menunggu kuat, karena justru dalam kelemahanlah Roh Kudus bekerja paling nyata. Dan seperti Paulus, marilah kita juga menjadi penyalur kasih dan kekuatan Tuhan untuk sesama: dengan mendengar, menemani, mendoakan dan berbicara dangan kasih.

Dunia tidak perlu lebih banyak orang pintar, tapi lebih banyak hati yang penuh Roh Kudus, yang penuh kasih dan pengertian kepada sesama. Dengan menerima Roh Kudus, kita diberi kekuatan dan penghiburan untuk menjalani kehidupan ini sesuai kehedak Allah. Kita di panggil untuk percaya bahwa Yesus telah mengalahkan dunia dan kita dapat memiliki damai sejahtera dalam-Nya. ( RD.Richardus Pangkur )